CARA BELI

















Pengantaran Barang berdasarkan berat dan volume


KATEGORI RINGAN 

Berat: 0–10 kg    |   Panjang Maks: 50 cm    |   Diameter Maks: 30 cm

Kategori Barang: rokok, sabun, es batu 1kg, teh pucuk, aqua botol, nasi goreng, dll)

(Contoh kasus )
Ibu Rina sedang repot masak dan ingin dikirimkan 1 bungkus telur, 1 liter minyak goreng, dan 1 kg beras. Total berat hanya 3.2 kg. ✅ Masuk kategori RINGAN, cukup bayar Rp 2.000 + Rp 1.000 + Rp 1.000 = Rp 4.000.

  • 💰 Biaya dasar: Rp 2.000 untuk 1 item
  • ➕ Tambahan item dalam 1 order: Rp 1.000/item
  • 📦 Bisa digabung beberapa barang dalam 1 order, selama total tidak lebih dari 10 kg dan panjang maksimal 50 cm


KATEGORI SEDANG 

Berat: 11–20 kg    |   Panjang Maks: 100 cm    |   Diameter Maks: 50 cm

(contoh barang: Galon, Laundy, sampah 20kg


(Contoh kasus )
Pak agus minta dikirmkan baju kotor nya untuk di laundy 11 Kg, maka ini termasuk kategori sedang
  • 💰 Biaya Order: Rp 3.000 untuk 1 item
  • ➕ Tambahan item dalam 1 order: Rp 2.000/item
  • 📦 Bisa digabung beberapa barang dalam 1 order, selama total tidak lebih dari 20 kg dan panjang maksimal 100 cm diameter 50cm
KATEGORI BERAT 

Berat: 21-30 kg    |   Panjang Maks: 120cm    |   Diameter Maks: 60cm

(contoh barang: Sampah rumah tangga, matrial

(Contoh kasus )
Pak Yahnto minta di belikan pasir 21 kg, atau beras 20kg, dan cocok juga yang mau pindahan untuk di angkatkan koper nya

💸 Biaya Kirim Paket Berat

  • 💰 Biaya Order: Rp 5.000 untuk 1 item
  • ➕ Tambahan item dalam 1 order: Rp 4.000/item
  • 📦 Bisa digabung beberapa barang dalam 1 order, selama total tidak lebih dari 30 kg dan panjang maksimal 120 cm diameter 60cm





    Cara pemesanan Via Whatsaap / Blog


    Whatsapp



    Whatsapp ke nomor toling 

    Tuliskan: 
     
    To Send / To Buy : Untuk Menentukan Jasa Yang Diinginkan
    Pilih kategori : Ringan 10kg / Sedang 20 Kg / Berat 30kg

    TO SEND 
    10kg

    Nama pengirim: Isi Nama Pengirim 

    Whatsapp  pengirim: Isi nomor telfon Pengirim

    Alamat Pengirim: Isi Alamat Pengirim


    Nama Penerima: Isi Nama Penerima

    Whatsapp Penerima: Isi nomor telfon Pengirim

    Alamat Penerima : Isi Alamat Pengirim


    Item 1: Isi Untuk Order Pertama
    Item 2: Selanjutnya untuk order Tambahan item
    Item 3:
    Item 4:
    Item 5:

    Pembayaran: Tentukan jenis pembayaran Cash / Transfer (sesuai Admin)



    Kirim : Jika sudah benar data nya kirim whatsapp


    Total: Akan ada balasan Total Harga dan Detial Dari Admin


    Kurir akan menghubungi anda untuk Interaksi Selanjutnya



    Cara pemesanan via Blog:

    ORDER NOW


    Isi form : 
     
    To Send / To Buy : Untuk Menentukan Jasa Yang Diinginkan
    Pilih kategori : Ringan 10kg / Sedang 20 Kg / Berat 30kg

    TO SEND 
    10kg

    Nama pengirim: Isi Nama Pengirim 

    Whatsapp  pengirim: Isi nomor telfon Pengirim

    Alamat Pengirim: Isi Alamat Pengirim


    Nama Penerima: Isi Nama Penerima

    Whatsapp Penerima: Isi nomor telfon Pengirim

    Alamat Penerima : Isi Alamat Pengirim


    Item 1: Isi Untuk Order Pertama
    Item 2: Selanjutnya untuk order Tambahan item
    Item 3:
    Item 4:
    Item 5:

    Pembayaran: Tentukan jenis pembayaran Cash / Transfer (sesuai Admin)



    Order : Jika sudah benar data nya 


    Total: Akan ada balasan Total Harga dan Detial Dari Admin Whatsapp


    Kurir akan menghubungi anda untuk Interaksi Selanjutnya







    Persyaratan:

    1. Dokumen Penyerahan Barang
    Saat melakukan aktivitas pengiriman barang, mencatat setiap transaksi dalam bentuk dokumen adalah hal yang wajib dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan dengan adanya bukti dan mencegah kesalahpahaman. Berikut adalah beberapa contoh dari pencatatan dokumen penyerahan barang:

    Saat produk terbeli harus ada yang namanya kuitansi pembayaran dan invoice

    Adanya purchase order untuk memastikan pesanan pelanggan

    Mengeluarkan nota debet/kredit untuk barang yang diretur

    Menerbitkan surat jalan ketika barang keluar dari gudang

    Ketika barang diterima, perlu adanya verifikasi dari si pembeli

     2. Adanya Sistem Ongkir
    Dalam syarat penyerahan barang, dikenal juga yang namanya sistem ongkir. Hal ini ditujukan untuk mengetahui pihak mana yang nantinya akan menanggung ongkir tersebut. Di syarat penyerahan barang dikenal dua jenis sistem ongkir, yaitu FOB (Free on Board) Shipping Point dan FOB (Free on Board) Destination.

    Pada FOB Shipping Point, semua biaya dan risiko menjadi tanggungan pembeli, mulai dari gudang penjual hingga sampai ke tangan pembeli. Sedangkan FOB Destination yaitu semua biaya dan risiko akan ditanggung oleh penjual.

    Baca juga: Admin Gudang: Tugas, Tanggung Jawab, Kualifikasi dan Gaji

    3. Wajib Adanya Asuransi Sebagai Syarat Penyerahan Barang
    Syarat penyerahan barang juga mengenal adanya asuransi. Tak hanya kendaraan atau pendidikan yang bisa diasuransikan, melainkan juga pengangkutan barang. Asuransi dalam hal pengangkutan barang biasanya disebut dengan cost insurance and freight (CIF).

    CIF adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh penjual dengan tujuan untuk membayar biaya, asuransi, dan pengiriman agar barang yang dikirim terhindar dari kerusakan, kehilangan, atau hal lain yang tak diinginkan saat sedang berada di perjalanan.

    4. Syarat Pembayaran Barang
    Selanjutnya, ada syarat pembayaran barang. Syarat pembayaran barang dibagi menjadi dua jenis yaitu debit dan kredit. Apabila pembayaran barang dilakukan secara kredit, biasanya ditentukan batas pembayaran barang sebelum jatuh tempo, bisa 10 hari, beberapa minggu, atau sebulan.

    5. Pencatatan Transaksi
    Pencatatan transaksi juga menjadi syarat penyerahan barang. Setiap barang yang keluar dari gudang harus masuk ke dalam catatan penjual. Hal ini bertujuan memudahkan penjual dalam memonitor sisa barang yang belum terjual maupun barang cacat yang diretur oleh pembeli.

    Selain itu, dengan adanya pencatatan barang ini dapat membantu penjual dalam melihat persediaan barang di gudang serta bisa melakukan evaluasi terhadap pencatatan barang apakah sudah berjalan dengan benar atau belum.



    Perbedaan FOB Shipping Point dan FOB Destination
    FOB Shipping Point yaitu ketika semua biaya dan risiko menjadi tanggung jawab pembeli, mulai dari gudang penjual hingga gudang pembeli. Salah satu ciri dari FOB Shipping Point adalah transaksi akan masuk ke pencatatan ketika barang mengalami ketelatan dalam pengiriman.

    Ciri lainnya seperti barang masih dalam tanggung jawab si pembeli dan ketika barang sudah dikirim, maka akan langsung menjadi milik si pembeli.

    Sementara itu, FOB Destination merupakan kebalikan dari FOB Shipping Point. Di mana semua biaya dan risiko nantinya akan menjadi tanggung jawab si penjual. Biasanya, pembeli tidak akan membayar ongkir di awal. Lalu, transaksi akan masuk ke dalam pencatatan ketika barang sudah sampai di gudang pembeli.

    Ciri FOB Destination lainnya yaitu ketika barang masih dalam perjalanan, maka barang tersebut masih menjadi milik penjual dan barang baru menjadi milik pembeli ketika sudah sampai.